Senyumnya mulai terlihat dari
balik tembok tebal yang mengelilinginya, tawa dan canda mulai terdengar dari
sudut jalan siang itu. Gemuruh yang terdengar dari kejauhan hingga lenyap
seketika. Sekejap wajah kecil mungil berdiri dihadapanku. Ternyata seorang
siswa yang memiliki tubuh yang kerdil menyapaku.
Kami pun ikut menyapanya dengan
sebingkai senyuman manis, namun aku tak dapat menyapanya lebih lama karena
tuntutan kerja yang mengharuskanku untuk pergi. kemudian kami masuk dalam
sekolah itu, untuk bertemu dengan kepala sekolah namun kepala sekolah baru saja
meninggalkan sekolah karena keperluan sesuatu dan lain hal. Sehingga yang kami temui hanyalah seorang
guru mata pelajaran yang aku dapatkan, dia bernama pak Abd. Haris. Orangnya
baik bahkan ketika aku berbincang-bincang masalah keadaan sekolah beliau memaparkan
segala macam jawaban atas pertanyaan yang ku lontarkan kepadanya.Yha meskipun kali ini aku
ditemanin oleh pak direktur TGC tetap saja rasa canggung itu ada, tetapi
lumayan sebagai pembelajaran untuk masa depan,,,hehehehe,,,,
Lingkungan sekolah yang cukup
nyaman dengan beberapa pohon rindang yang tumbuh dihalaman sekolah. Terlihat
wajah siswa begitu ceria menunggu bel tanda pulang berbunyi. Namun seketika aku
dipanggil oleh pak direktur untuk masuk keruangan sambil mendengarkan
pembicaraan mereka. Ternyata masalah yang sangat urgent yang disampaikan oleh
pak Abd. Haris terkait dengan ijazah siswa yang dari tahun 2009/2010 ada
beberapa ijazah yang masih tertinggal disekolah diantaranya : Muh. Akbar,
Zulkifli, Rosita, Nurhikmah dan sampai sekarang tidak ada seorang pun yang
datang untuk mempertanyakan masalah itu, pihak sekolah sudah berusaha untuk
mengirim pesan terhadap orang tua siswa yang tercantum namanya tetapi masih aja
belum ada yang datang pihak sekolah pun enggan untuk menitip kepada teman atau
kerabat mereka karena takutnya tidak sampai kepada pemiliknya pihak sekolah
tidak pernah mempersulit siswa dalam pengambilan ijazah karena itu sudah menjadi
hak mereka. Tetapi diantara keempat ijazah tersebut adapula yang memang
bermasalah karena beberapa siswa memiliki nilai yang kosong tetapi pihak
sekolah pun sudah berusaha untuk menghadirkan siswa tetapi tidak seorang pun
yang pernah menghadap. Yang lebih parahnya lagi angka itu meningkat di tahun
2010/2011 karena jumlah ijazah yang tertinggal bertambah menjadi 8 orang.
Menurut informasi yang kami
dapatkan dari pak haris selaku guru bidang studi hal ini terjadi karena adanya
miss komunikasi antara orang tua dengan anaknya. Seandainya orang tua perhatian
akan pendidikan anaknya pasti dia akan mempertanyakan ijazah tersebut. Tetapi
kontrol orang tua yang sangat minim terhadapnya hingga masalah yang yang
terjadi disekolah pun mereka tidak tau, padahal penentu dasar keberhasilan
seorang anak dilihat dari seberapa besar perhatian orang tua terhadap anaknya.
Menurut pak Abd. Haris orang tua terkadang lebih senang ketika mereka
membelikan fasilitas kepada anaknya. Seperti motor dll. Sampai –sampai hal ini dibanggakan
kepada siapa saja yang ditemuinya. Akan tetapi mereka tidak pernah mau tahu
akan karakter anaknya disekolah seperti apa. Wajar jika fasilitas itu digunakan
sebaik mungkin akan tetapi jika disalah gunakan akan berakibat fatal bagi
anaknya, Mungkin inilah yang disebut perhatian yang kebablasan.
Salah satu ciri-ciri mendasar menurut
pak Haris untuk mengetahui karakter anak adalah ketika orang tua membelikan
fasilitas kepada anaknya seperti motor dan tidak berubah /dimodifikasi dengan
merubah bentuk aslinya sampai beberapa waktu berarti tipe anak tersebut baik.
Oleh karena itu sifat dan tingkah
laku seorang anak sangat ditentukan oleh kontrol orang tua. Semakin sering
orang tua mengontrol anaknya maka semakin baik perkembangan karakter seorang
anak tapi bukan berarti mengontrol adalah membatasi gerak dan pola pikir
seorang anak tetapi memberikan kebebasan selama gerak dan pola pikir itu
bersifat positif. Kata pak Abd. Haris selaku guru bidang studi ketika seorang
anak memiliki kemampuan dibawah rata-rata. Itu masih bisa ditolerir oleh
seorang guru tetapi hanya satu yang susah ditolerir oleh bapak yakni seorang
anak yang kurang ajar dengan gurunya.
Adzan zduhur pun mengumandan dari
mesjid sekolah siswa siswa mulai bergegas untuk ikut sholat berjamaah. Dan kami
pun ikut untuk menunaikan sholat bersama. Setelah itu kami (saya dan pak
direktur) kembali dan bertemu sekaligus berbicara dengan kepala perpustakaan
dan alhamdulilah kami dapat informasi dari beliu bahwa diperpus SMP Negeri 1Bontonompo terdapat kurang lebih 9.000 kolesi buku. Tetapi kami belum sempat
mempertanyakan tentang bagamana persentase pengunjung yang datang setiap
harinya. Jangan sampai koleksi buku yang begitu banyak hanya dikunjungi oleh
rayap yang tak bertang jawab. Hehehe,,,,,,
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar