The Gowa Centre (TGC)
mengadakan Diskusi Tematik di mesjid Nurul Dusun Salekowa Desa Barembeng, Sabtu
17 November 2012. Kegiatan bertema “ Pemetaan
Sosial Pendidikan dan manfaat bagi Masyarakat”. diskusi ini dibuka langsung
oleh direktur The Gowa Centre (TGC) sekitar pukul 13.30 WIT dan dihadiri oleh
kurang lebih 40 tamu undangan yang terdiri dari pengurus Desa, tokoh masyarakat
dan warga setempat. Menurut Direktur The Gowa Center (TGC) kegiatan ini
dilaksanakan dalam rangka untuk membicarakan masalah-masalah yang terjadi
dilingkungan masyarakat yang berkaitan dengan sekolah dan pendidikan yang dapat
menghambat meningkatnya mutu pendidikan, dan mencari solusi penyelesaian terhadap
masalah yang dihadapi.
Ternyata sesuai dengan
data yang diperoleh rekan-rekan The Gowa Centre (TGC) setelah mengadakan survey
dan wawancara terhadap kepala sekolah dan orang tua siswa ternyata terdapat banyak
permasalahan yang sangat urgent untuk dibenahi.
Yakni beberapa siswa berpotensi dapat bantuan tetapi belum terealisasi, kurangnya
siswa yang berminat untuk sekolah di SD Inpres Salekowa, terlihat dari jumlah
siswa yang terus berkurang. Dan yang lebih penting lagi adalah kurangnya
prestasi siswa. menurut direktur TGC permasalahan seperti ini harus dibenahi
sejak dini agar dapat memberikan suasana segar bagi dunia pendidikan. Karena
jika dibiarkan akan berdampak buruk terhadap eksistensi sekolah tersebut.
Seorang guru harus
bertanggung jawab terhadap siswanya, harus menjadi telandan, bukannya siswa
datang kesekolah lebih awal dari gurunya. Hal yang seperti inilah yang membuat
seorang siswa kurang berprestasi. Selain itu
seharusnya hubungan silaturrahnmi guru dan orang tua siswa harus
terjalin sehingga permasalahan yang dialami siswa dapat diketahui oleh orang
tua.
Sehingga untuk
mengantisipasi permasalahan tersebut The Gowa Centre (TGC) menawarkan Pemetaan
sebagai solusi cerdas. Dengan adanya pemetaan akan mempermudah untuk melacak
keberadaan siswa, latarbelakang keluarga, strata ekonomi, sehingga system yang
diterapkan pemerintah dapat berjalan dengan lancar
Kepala UPTD Sahabuddin
Dg. Lira yang selaku pemateri dalam diskusi ini juga berencana senin 19 November
2012 akan mengadakan supervisi terhadap guru dan siswa yang ada di kecamatan
bontonompo dengan tujuan mengetahui kemampuan guru-guru yang ada dan memberikan
pelatihan terhadap guru-guru yang memiliki kekurangan. Selain itu para siswa
yang berkisar sekitar 5.000 mulai dari kelas 1-6 yang tersebar dibeberapa sekolah
Dasar yang ada dikecamatan Bontonompo akan diberikan pelatihan khusus untuk
meningkatkan kemampuan dan sumber daya yang dimiliki.
Selain itu, Kepala UPTD
mengatakan bahwa tidak ada alasan orang tua tidak menyekolahkan anaknya dan
merupakan kesempatan besar karena dikabupaten Gowa memiliki Program Sekolah
Gratis mulai dari SD sampai SMA dibandingkan dengan kabupaten lain yang hanya
sampai pada tingkat SMP. Sekolah gratis yang diterapkan sampai SMA hanya dua
kabupaten di Sulawesi selatan yakni Kabupaten Gowa dan Kota Palopo. Selain itu
dikabupaten gowa tidak ada anak yang tinggal kelas karena pemerintah daerah
telah menerapkan program Kelas Tuntas Berkelanjutan tetapi bukan berarti siswa
yang memiliki kemampuan dibawah rata-rata akan naik secara cuma-cuma tetapi
siswa yang dianggap kurang akan diberi kelas khusus dengan guru-guru yang cukup
berpotensi agar bisa menambah kemampuan yang dimiliki, program ini bertujuan
agar semua warga gowa memiliki kesempatan yang sama untuk bersaing dikemudian
hari.
Diskusi yang berjalan
sekitar 3 jam cukup menarik perhatian terlihat dari antusias dan perhatian
warga terhadap apa yang disampaikan oleh pemateri. Rijal selaku penanggung
jawab kegiatan merasa senang karena kegiatan tersebut berjalan sesuai dengan
yang diharapkan, dan kegiatan ini akan terus dilaksanakan di setiap desa yang
menjadi dampingan The Gowa Centre (TGC) di Kecamatan Bontonompo.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar